nusakini.com--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menginstruksikan pemerintah daerah (Pemda) mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk melakukan pemantauan terhadap harga pangan dan kebutuhan bahan pokok selama ramadhan dan jelang lebaran nanti. 

Dia juga meminta agar daerah menjaga distribusi yang masuk ke pasar tradisional sehingga saat muncul gelagat masalah harga dan barang di pasar, maka segera berkordinasi dengan daerah lain. Menurut Tjahjo antara satu daerah dengan daerah lain harus saling mendukung. 

“Hasil pertemuan dengan ketua asosiasi gubernur sepanjang kenaikan 10 – 12 persen, namun kalau sampai 15 persen lebih bisa ada operasi pasar, bisa dari Bulog atau Pemda,” kata Tjahjo, Selasa (7/6). 

Menurut dia, saat ini kordinasi antara pemerintah daerah dan pusat sudah berjalan. Masing-masing daerah juga sudah melakukan pantauan ke lapangan. Masalahnya ada pada daerah yang secara geografis sulit dijangkau, misalnya kabupaten/kota kepulauan. 

Hasil perbincangan bersama Menteri Perdagangan Thomas Lembong kemarin, kata Tjahjo, pihaknya sepakat untuk memperkuat dinas perdagangan di daerah. Mata rantai soal kenaikan harga barang ini juga harus selesai, termasuk bagaimana mensosialisasikannya ke masyarakat. 

“Kami paham selalu ada kenaikan harga seperti daging, telur, ayam, bawang dan cabe jelang lebaran. Kecenderungannya memang begitu, tapi ini sudah menjadi isu politik,” ujar Tjahjo. 

Menurut Tjahjo, selain menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, pemerintah harus melakukan pengendalian inflasi dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi. Apalagi, inflasi yang disebabkan karena volatile food atau barang kebutuhan pokok. Itu menjadi perhatian pusat sampai daerah. 

“Pemda juga harus mengefektifkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau ketersediaan, kelancaran distribusi dan perkembangan harga,” tambah dia.(p/ab)